Istiqomah
Istiqomah adalah
upaya seseorang untuk menempuh ajaran agama islam yang benar dengan tidak
berpaling ke kanan maupun ke kiri. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua
bentuk ketaatan kepada Allah lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk
larangan-Nya.
Ada beberapa kiat untuk senantiasa istiqomah
dalam beribadah maupun muamalah.
- Niat yang ikhlas dalam menjalani apapun
Ini sebagai upaya utama kita tatkala
aktivitas di setiap masa. Sebagai tolok ukur pertama dalam beribadah dan
bermuamalah. Sebagai dasar pijakan untuk melakukan amalan-amalan yang telah
diajarkan. Dengan niat yang lurus nan tulus, di iringi ikhlas tanpa memelas
sebagai seorang muslim ingin berjumpa pada yang Maha Pencipta dalam keadaan
bahagia.
Memperbaiki niat kita supaya tidak terlewat
karena godaan kanan kiri yang memikat. Satukan hati dan pikiran hanya pada-Nya
kita berdzikir sehingga sifat-sifat tercela tak akan terpikir. Dengan niat yang
baik dan benar akan diperoleh kebaikan dan balasan yang telah dijanjikan, hanya
kepada Allah Swt, niat tulus kita haturkan untuk mendapatkan kenikmatan dalam
segala kesibukan.
Hendaknya seorang muslim membersihkan hatinya
dari sifat ingin dipuji atau tujuan duniawi saat melakukan amalan-amalan
ketaatan kepada-Nya. Dalam suatu hadist disebutkan :
- Memperbanyak doa kepada Allah Swt agar senantiasa
diberikan keistiqamahan
Doa adalah senjata setiap muslim yang paling
mutakhir. Tanpa rasa lelah kita memohon kepada Allah Swt untuk senantiasa tetap
pada jalur istiqamah yang murni, yang setiap amalan kita tidak ada yang
terbuang sia-sia karena sikap riya sekecil biji sawi pun. Kita berdoa agar
senantiasa dijauhkan dari hati berbisik kepada kejelekan dan kemungkaran. Oleh
karena itu sepantasnya seorang muslim berdoa agar dikokohkan hati pada
ketaqwaan dan keimanan. Doa agar diteguhkan Hati kita untuk tetapa istiqomah
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik
- Memantapkan keteguhan hati
Perjuangan
dalam kebaikan dan ketaqwaan sangat besar, tentunya suatu pengorbanan akan
disertai balasan yang menggiurkan, meskipun balasan tersebut jauh dari mata
memandang, jauh dari pikiran yang menerawang, namun kita sebagai seorang muslim
harus teguh pendirian, kuat dalam keimanan, hingga Allah Swt memberikan balasan
yang mulia sebab keistiqomahan kita.
"Sesungguhnya
orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian mereka
tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak (pula)
bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai
balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS Al Ahqaf : 13-14)
- Mendapatkan teman
yang mengajak kebaikan
Kita
bisa melihat sikap seseorang dari faktor siapa teman dia, jika seorang teman
mengajak kebaikan, itu sebagai modal awal dan dasar kita untuk teguh dalam
istiqomah, dia akan selalu mengingatkan dan mengorbankan waktu demi kebaikan
dalam amalan-amalan, namun sebaliknya jika kita memilih teman yang mengajak
kejelekan, niscaya kita akan dapatkan pada jalur kemungkaran sehingga kita
mudak terperosok pada jurang kemaksiatan.
Sudah
sering kita mendengar hadits yang masyhur dari Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam tentang gambaran teman yang baik dan teman yang buruk, dimana beliau
shallallahu alaihi wa sallam mengumpamakan teman yang baik sebagai penjual
minyak wangi dan teman yang buruk sebagai tukang pandai besi. Aqiqah Surabaya
- Membaca siroh
Nabawiyah menjadi pilihan agar tetap istiqomah
Memperbanyak
bacaan para sahabat yang sangat keras dalam memperjuangkan islam dapat
menumbuhkan sikap optimis kita dalam beramal, mengobarkan sikap gigih kita
dalam keistiqomahan dan memberikan makna kebahagiaan dalam kehidupan kita.
Dalam
beramal tak hanya mengandalkan jiwa dan pikiran, lebih dari itu hati yang tulus
menjadi pondasi setiap amalan menggapai keistiqomahan. Hingga suatu saat
balasan dari kemuliaan kita dapatkan dari Allah Yang Maha Penyayang. Amin.
Komentar
Posting Komentar